Kamis, 28 Maret 2013

Sikap Menjadi Aspek Penting dalam Debat



Sikap Menjadi Aspek Penting dalam Debat


Debate Competition
 batch 2 dilaksanakan di Hotel Majapahit, Surabaya. Beswan Djarum mengaku senang bisa mengembangkan kemampuan mereka dalam debat di hotel bersejarah ini. Kasus korupsi yang marak terjadi di Indonesia, menjadi topik yang diangkat alam kompetisi debat kali ini. Beswan Djarum ditantang untuk berpikir logis dan beragumentasi kritis di bidang hukum dalam mosi debat: "Pemerintah Tidak Memberikan Remisi bagi Koruptor".

Juri tamu dalam kompetisi debat kali ini adalah bapak Arif Santosa, Managing Editor Jawa Pos. Menurut beliau, Beswan Djarum telah memberikan argumentasi yang baik dengan mengutip referensi dan peraturan pemerintah. Akan tetapi, mereka juga harus memperhatikan hal lain yang juga termasuk dalam penilaian, yakni aspek sikap. Pada dasarnya setiap pembicara dalam debat memiliki gaya masing-masing, namun menyampaikan argumentasi dengan tetap menghormati lawan bicara menjadi hal yang diutamakan. Bagaimana setiap debater dapat menyampaikan kekuatan argumennya namun tetap dalam koridor kesopanan dan menghargai pendapat tim lawan.

Jika di batch sebelumnya nama tim diambil dari nama sungai, kali ini nama tim diangkat dari monumen bersejarah yang ada di Surabaya: Tugu Pahlawan dan Bambu Runcing. Debat yang berlangsung sangat dinamis ini akhirnya dimenangkan oleh tim Bambu runcing. Selain argumen yang berlandaskan hukum, teknik dan sikap yang baik menjadi faktor pendukung kemenangan yang signifikan bagi mereka.

Ajang Debate Competition diharapkan dapat mendorong Beswan Djarum untuk terus meng-update informasi terbaru. Mereka tidak hanya berperan aktif dalam mengakses media, tetapi juga bersikap kritis dengan berita yang disampaikan. Sistem Australia yang dimodifikasi juga mendorong Beswan Djarum untuk menerapkan strategi-strategi dalam berbagai dinamika dunia deba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar